Monday, June 29, 2009

PERGINYA SI TUKANG KAYU

Tukang kayu itu kini telah pergi,…..
Gundukan tanah kering,
beberapa batang kayu lapuk,
dan kayu-kayu bakar yang ditumpuk
menggigil kesepian.
Serasa hilang separuh jiwa.
Atau pulang sahabat dekat.

Bunga pepaya yang selalu tersenyum,
Kini membisu.

Selama ini
Orang tua itulah yang telah merubah nasib kayu-kayu itu
Menjadi korban suci api,
Untuk istrinya berdagang nasi,
Setengah abad tanpa henti.
Menghidupi kami saban hari.

Bak malaikat,
Ia telah meng-'hidup'-i kayu-kayu itu kembali.
Walau buatmu ia tua lapuk tak ada arti.

Namun,
Sang Khalik rindu,
Beberapa hari lalu ia pergi.
Sungai bening telah menyatu lautan.
Percik api telah menyatu matahari.

*

Siang ini,
Aku melintas di sungai berbatu
Pohon rindang menari tarian waktu,
Seekor anjing putih bobok siang di lempehan batu.

Sekonyong-konyong kau datang!
Memungut sebatang ranting kayu,
Tanpa pikir kau hajar anjing itu,…
Ia tak bergerak lagi.
Mati!
Kau puas.....!
(Anjing itu telah melarikan sandal jepitmu tadi pagi)

Dan tarian waktu berlalu....

Begitulah,
kalian telah merubah nasib kayu-kayu itu,
dan menjadikan masing-masing tangan kalian,
malaikat atau pembunuh!
dari kayu yang sama.


selamat jalan...


by: Samsarik
Studio Taman Jiwa,
suatu ketika...

No comments:

Post a Comment