Showing posts with label himangel_lawliet. Show all posts
Showing posts with label himangel_lawliet. Show all posts

Thursday, July 16, 2009

MENDEKAP ENGGAN

Dinding ini begitu rapuh
Saat tersentuh pun akan lapuk
Selapuk cinta yang kudekap darimu

Kisah ini menggumam lelah
Saat bercerita pun akan bisu
Sebisu perasaan yang berteriak dalam hati ini

Semua ini bisa terhempas
Saat punggungmu mengecil dari tempatku terdiam
Semua ini bisa terlepas
Saat tanganmu menggenggam yang lain
Bukan malaikat tanpa sayap ini...


Di atas sana langit membentang lukisan itu
Tapi senja ini terkunci di dalam hati...
Meski mampu terlepas dari ruang yang menunggumu
Biarkan aku terkunci di sini
Biarkan aku terhunus waktu di sini
Untuk mengganti sedalam luka
Dariku pada hatimu

Di ruang ini
Dalam dinding rapuh yang berkisah tentang kita
Biarkan aku mendekap enggan
Enggan untuk membencimu...
Enggan untuk berhenti mencintaimu...
Enggan untuk melupakan semua...
Enggan untuk terlepas dari waktu...
Biarkan aku, cinta ini, dan hati yang mati ini
Terhunus waktu di sini
Hingga sayapmu mendekap...
Raga malaikat tanpa sayap...

*mEmILIH untuk tidak mencintai orang lain dan memilih untuk mencintai hanya satu orang, enggan untuk berhenti menunggu dan mencintai...*

By : himangel_lawliet

Tuesday, July 7, 2009

SELAMANYA

Ragamu, serupa serpihan rembulan
terjatuh…merapuh
redupmu bergemilang hilang
meruang dermaga kisah

Menanti naluri yang berlari
temaram senja menghamba puja
mentari yang bejat telah wafat
pundakmu terdiam menikam kelam
jauh ku bersandar, terhenti ku terkapar


tetaplah di situ…
tawa telah terluka
rindu telah pilu
arti telah mati
PERGILAH…
Untuk cinta yang meniada, hampa…
SELAMANYA…
Untuk mimpi abadiku
untuk SELAMANYA YANG PERCUMA

Sunday, July 5, 2009

DAN MATI


Rebah memangku jiwa yang lelah
Tatapan bodoh menyusuri langit yang tak bercelah
Langit…
Hamparan abadi yang menanti
Kapan perasaan ini mati…

Semua luruh mengepakkan sayap penuh harap
Menukik langit yang jauhi jiwa ini
Tetap terdiam memeluk kelam
Tetap bersenandung menghitung malam
Membujuk…
Kapan perasaan ini mati…


Malaikat tanpa sayap takkan mendekap
Akhir dari langit yang berakhir
Hanya meratapi semua yang berhembus ke langit
Hanya memungut…
Reruntuhan sayap-sayap hitam yang kelam
Menanti…
Kapan perasaan ini mati…

Yang dinanti telah kembali…
Dengan elok sayapnya…
Tapi nampak malaikat bersayap hitam
Tersenyum manis,merangkul iblis…
Masihkah harus bertanya…
Kapan perasaan ini mati…

Malaikat yang dinanti telah kembali
Kembali, tepat di sini…
Tapi kembali tanpa hati…
Hati yang berjanji akan abadi tanpa mati…
Hati yang menyentuh jiwa ini…
Hati yang melebur mimpi dan abadi…
Hati yang meredup…
Dan mati….

Thursday, July 2, 2009

SENJA INI TAK SAMA

Menelusuri jalan yang sama
Menatap langit yang sama
Tapi kenapa perasaan ini berbeda?
”Waktu itu” langit tampak lebih tinggi
Harapan terasa begitu jauh
Terselubungi kehampaan, rapuh...
Raga ini malaikat tanpa sayap, kau tahu?
”Waktu ini” mengganti ”waktu itu”
Langit menjadi bentangan indah
Melukis elok sayapmu
Bentangan yang mendekap
Raga malaikat tanpa sayap ini...
Adakah kehangatan yang terasa sebelumnya?
Raga ini malaikat tanpa sayap
Mungkin enggan terluka, menepis cinta
Selapuk hampa terdekap enggan
Enggan untuk terluka, enggan untuk mencinta
Tapi kenapa sayapmu mendekap sekali lagi?
Mengulur enggan, memuja cinta
Mungkin cinta pertama
Mungkin cinta yang sederhana
Mungkin cinta yang takkan pernah terduga
Tapi pasti...
Pasti sayapmu yang mendekap raga ini
untuk selamanya...

Followers

LANGGANAN

Kami kirim puisi kami secara gratis langsung ke email anda. Silahkan isi formulir di bawah ini untuk berlangganan

Enter your email address: