Aku kan menjadi gila karena mimpi
Lalu tak perlu kau peduli
Meski kakiku harus tertatih
Tenggelam dalam harap terlalu tinggi
Andai kuditanya tentang mata dan hati
Aku pilih mimpi
Tempat mata tak mampu berkedip
Dan hati takkan jadi sakit
Walau menjauh dari nyata dan waktu
Namun kan kembali untuk berpadu
Tergapai...
Dengan usaha dalam senyuman
Bukan bualan dan omongan
Bukan pula dengan kodrat
Hanya dimiliki hati dan cerita tentang yang tak terjerat
By : O_chan
Tuesday, June 30, 2009
CERITA PEMILIK MIMPI
Monday, June 29, 2009
PERGINYA SI TUKANG KAYU
Tukang kayu itu kini telah pergi,…..
Gundukan tanah kering,
beberapa batang kayu lapuk,
dan kayu-kayu bakar yang ditumpuk
menggigil kesepian.
Serasa hilang separuh jiwa.
Atau pulang sahabat dekat.
Bunga pepaya yang selalu tersenyum,
Kini membisu.
Selama ini
Orang tua itulah yang telah merubah nasib kayu-kayu itu
Menjadi korban suci api,
Untuk istrinya berdagang nasi,
Setengah abad tanpa henti.
Menghidupi kami saban hari.
Bak malaikat,
Ia telah meng-'hidup'-i kayu-kayu itu kembali.
Walau buatmu ia tua lapuk tak ada arti.
Namun,
Sang Khalik rindu,
Beberapa hari lalu ia pergi.
Sungai bening telah menyatu lautan.
Percik api telah menyatu matahari.
*
Siang ini,
Aku melintas di sungai berbatu
Pohon rindang menari tarian waktu,
Seekor anjing putih bobok siang di lempehan batu.
Sekonyong-konyong kau datang!
Memungut sebatang ranting kayu,
Tanpa pikir kau hajar anjing itu,…
Ia tak bergerak lagi.
Mati!
Kau puas.....!
(Anjing itu telah melarikan sandal jepitmu tadi pagi)
Dan tarian waktu berlalu....
Begitulah,
kalian telah merubah nasib kayu-kayu itu,
dan menjadikan masing-masing tangan kalian,
malaikat atau pembunuh!
dari kayu yang sama.
selamat jalan...
by: Samsarik
Studio Taman Jiwa,
suatu ketika...
APA BEDANYA ?
Aku tak peduli, walau kamu tak tau
Aku tak peduli, walau kamu tak mau
Apa beda kamu tau atau tak?
Apa beda kamu mau atau tak?
Aku tak peduli kamu bilang begitu
Aku tak peduli kamu bersikap begitu
Apa beda kamu bilang atau tak?
Apa beda kamu berbuat atau tak?
Aku tak peduli, walau kamu tak melihat
Aku tak peduli, walau kamu tak merasa
Memang kamu tak pernah melihat?
Memang kamu tak pernah merasa?
Tapi,......
Apa beda kamu melihat atau tak?
Apa beda kamu merasa atau tak?
Tak ada beda !
Kamu sudah buta
Kamu sudah mati rasa.
Walaupun kamu bicara
Aku kan diam seribu bahasa.
Walau kamu merayu dengan seribu rayu
Aku kan berlalu.
$$$ Sebuah pesan untuk yang terHormat para Capres.
By : NurKholik Irawanto
Sunday, June 28, 2009
Mata Kaki Setia
Saturday, June 27, 2009
WAKTU UNTUKKU
Nanti ketika kau tak lagi ingin kutemui
Nanti ketika aku tak mampu lagi jadi yang terbaik
Dan ketika harap ini harus melepas hatimu
Aku takkan punya apapun
Aku hanya bisa menari dalam sepiku
Nanti ketika cinta kita berakhir
Mengikuti kemauan sang takdir
Atau cinta kita kan menjadi angin
Aku takkan mampu berlari, demi mengejarnya lagi
Jika ini mimpi
Aku takkan bangun lagi
Meski hidupku jadi abadi
Dalam sepi tak bisa mati
Kan kugenggam tanganmu semasih mampu kugenggam
Kan kujaga hatimu semasih dia beriku cinta
Aku kan mencintaimu semampuku
Aku kan mencintaimu selama takdir beriku waktu.
Friday, June 26, 2009
SEPOTONG KATA
Andai kita sesederhana kata
Yang selamanya menerima makna yang melekat padanya
Namun hidup tak hanya satu kata
Bahkan untuk sekedar ungkap satu detiknya
Lalu ku menunggu kapan hidup tertidur
Agar terlihat bagaimana waktu merenung
by : O_chan
AKU TAK HANYA INGIN SURGA
Aku tak butuh surga untuk memujamu
Aku tak takut neraka karena menghujatmu
Aku bersimpuh mengalunkan doa untukmu
Bukan untuk mendapat kebahagiaan darimu
Jangan hina aku dengan kau janjikan surga
Aku lebih mencintaimu daripada surga
Jangan kira aku butuh pamrih untuk memuja
Apalagi hanya sekedar imbalan sebuah surga
Surga...
Buatku tak ada artinya
Aku berdoa hanya karena cintaku
Padamu Tuhanku
Surga...
Buatku tak bermakna
Karena aku tak butuh imbalan darimu
Aku tak butuh imbalan untuk cintaku
by : O_chan
Thursday, June 25, 2009
TENTANG KOTAMU, JOGJAKARTA
Kaukah yang memanggil tubuh dan jiwaku
yang penakut untuk datang ke kotamu
yang ternyata hangat dan menghangatkan,
itukah kau?
Anggaplah itu kau si pendongeng kelana
dari dulu kau bikinkan aku sinopsis
tentang cinta yang terlanjur melekat
bersemi di kota itu...
Dari catatan tentang sepi di sini
juga catatan-catatan kehilangan ini
kusajikan bersama resah-resah
dan igauan malam bersama sang pemabuk
Maka jika aku tak penakut lagi
ijinkan aku kembali mengunjungimu
lebih lama..
by: Salju_cantik
Jogjakarta, Mei 2009
Thursday, June 4, 2009
LAKI-LAKI DALAM HUJAN (#2)
ayam berisik
buat bangun
hujan masih enggan pergi
lama sepertinya
mengganti matahari
beranjak?
diam?
masih hujan
ada yang menungguku dalam hujan
kerja yang belum tuntas
cinta yang belum terucap
hujan...
pergi segera
…. pleaaaase!
by: samsarik
2008
